Ket gambar : Percetakan Printing Merah Putih Kolaka Timur |
(DOSEN PENGAMPUH: SUDARNICE.,S.,pd.,M.M.,CHRMP)
KELOMPOK 8
SURANTO 191921334
KHAERIL 191931370
ADITYA PRAYOGA 191931339
ILHAM 191931419
ASTA HIDAYANTI 191931347
NURHAYATI 191931384
RANI PRATIWI 191921319
RESKY 191931393
ANGELINA GABRIELA 191921277
Abstrak
Pemeliharaan Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara Bagian Pemeliharaan dan Bagian Produksi. Karena Bagian Pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang Bagian Produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya surat izin penelitian dalam kurun waktu selama 14 hari (2minggu). Dan tempat dilaksanakan berada disekitan lingkup masyarakat tepatnya dijalan poros rate-rate ladongi road disamping kantor BPJS Kolaka timur. Tujuan dari pemeliharaan ini adalah untuk mengetahui proses pemeliharaan Cv printing merah putih di Kabupaten Kolaka Timur. Printing percetakan merah putih menggunakan jenis proses produksi terus-menerus, yaitu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksinya. CV. Printing percetakan merah putihjuga mempunyai keunggulan dibandingkan perusahaan lain yaitu mempunyai jasa cetak.
Pendahuluan
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi berkembang secara drastic dan terus berevolusi hingga sudah semakin canggih dan mendunia. Pada saat ini banyak teknologi semakin maju dan berperan mempermudah manusia melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Dieraglobalisasi ini pelayanan dan informasi yang cepat serta akurat dan sesuai dengan kebutuhan sudah menjadi keharusan,karena banyak nya manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi misalnya,informasi yang dihasilkan dengan teknologi akan lebih akurat dan cepat,menghemat waktu dan biaya sehingg dapat meningkatkan pendapatan bagi perusahaan yang diperoleh, karena adanya kepercayaan dari konsumen. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak positif di dalam perusahan. Percetakan (printing) adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas dengan menggunakan mesin cetak. Setiap harinya milyaran bahan cetak diproduksi, printing, spanduk, advertising, solution. Ini karena hasil percetakan dapat dengan cepat mengkomunikasikan pemikiran dan informasi ke jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia.
Di era perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih saat ini masih ada perusahaan jasa percetakan melakukan pemasaran menggunakan cara yang manual. Sedangkan untuk pemesanan cetak pelanggan harus datang langsung ke lokasi jasa percetakan tersebut. Seiring berjalanya waktu pemesanan cetak mengharuskan pelanggan datang langsung diinilai kurang efektif sehingga berdampak kurangnya informasi yang didapat oleh konsumen, dan berkurangnya minat konsumen untuk memilih dan menggunakan jasa percetakan. Percetakan Merah Putih merupakan sebuah usaha milik daerah yang dijalankan oleh menejerial yang bergerak di bidang jasa percetakan yang berlokasi di jalan poros Rate-Rate Ladongi Road, Sulawesi Tenggara. Produk yang dihasilkan dari Percetakan Merah Putih adalah spanduk, printing, advertising, solution sebagainya. Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan industri ataupun bisnis.
Teknik pengumpulan data penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer yaitu data informasi yang diperoleh langsung dilapangan yang berupa data mentah yaitu dari perusahaan/ pimpinan cv printing merah putih,yang terletak di
Kabupaten Kolaka Timur.
Antara lain:
a.kuensioner, yaitu memberikan pertanyaan –pertanyaan kepada kepala pimpinan
perusahaan.
b. observasi, yaitu cara mengumpulkan data dengan objek yang diteliti.
c. dokumentasi, yaitu cara untuk mengumpulkan data-data yang berupa benda-benda seperti mesin fotocopi, handphone (rekaman suara, foto-foto).
Hasil Dan Pembahasan
Pemeliharaan Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara Bagian Pemeliharaan dan Bagian Produksi. Karena Bagian Pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang Bagian Produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2008). Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “operationsManagement” pemeliharaan adalah : “all activities involved in keeping a systemequipment in working order”.
Manajemen pemeliharaan secara umum merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan,organisasi dan kepegawaian,implementasi program dan metode control kegiatan pemeliharaan. Kegiatan bertujuan mengoptimalkan kinerja pemeliharaan dengan meningkatkan keandalan dan ketersediaan (availability) dari suatusi stematau peralatan melalui perencanaan,pengorganisasian, pengaturan tenaga kerja, pengawasan dan evaluasi yang baik. C.
Tujuan dari kegiatan manajemen pemeliharaan secara umum adalah: Memaksimalkan produksi pada biaya yang rendah dan kualitas yang tinggi dalam standar keselamatan yang optimum Mengidentifikasi dan mengimplementasikan pengurangan biaya Memberikan laporan yang akurat tentang pemeliharaan peralatan Mengumpulkan informasi yang pentingt entang biaya pemeliharaan Mengoptimalkan sumber daya pemeliharaan Mengoptimalkan usia peralatan
Meminimalkan penggunaan energi Meminimalkan persediaan. Pemeliharaan waktu rusak(break down maintenance) Pada tipe ini perbaikan hanya dilakukan pada saat kondisi mesin rusak.Tidak ada pengeluaran biaya untuk pemeliharaan pencegahan (preventivemaintenance).Kondisi ini hanya cocok bila ada suku cadang yang memadai. Pemeliharaan rutin (routinemaintenance) Pemeliharaan ini dilakukan secara periodic menurut siklusoperasi berulang, dapat berupa pemeliharaan harian, mingguan atau berdasarkan jam operasi(runninghour). Kegiatan yang dilakukan dapat berupa pembersihan (sweeping), penyetelan (adjustment), pelumasan (oiling) ataupenggantian (replacement).
Pemeliharaan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan mengurangi biaya perbaikan.
Pemeliharaan korektif(correctivemaintenance) Pemeliharaan yang dilakukan untuk
mengembalikan kondisi peralatan yang sudah tidak berfungsi hingga terpenuhi kondisi yang
diinginkan sehingga diharapkan terjadi peningkatan produktivitas peralatan. Pemeliharaan pencegahan (preventivemaintenance) Pada pemeliharaan ini dilakukan inspeksi secara periodik
dengan tujuan untuk mencegah kerusakan dini. Pemeliharaan prediktif (prediktifmaintenance)
Pada pemeliharaan ini dilakukan peramalan waktu kerusakan, penggantian dan perbaikan peralatan sebelum terjadi kerusakan.
Menurut Manahan P. Tampubolon, 2004 dan Sofyan Assauri, 2004. Dalam melaksanakan kegiatan teknis pemeliharaan terdapat 2 persoalan yang dihadapi oleh suatu perusahaan yaitu persoalan dan persoalan ekonomis. Persoalan teknis Dalam kegiatan pemeliharaan suatu perusahaan merupakan persoalan yang menyangkut usaha-usaha untuk menghilangkan kemungkinan–kemungkinan yang menimbulkan kemacetan yang disebabkan karena kondisi fasilitas produksi yang tidak baik.
Tujuan untuk mengatasi persoalan teknis ini adalah untuk dapat menjaga atau menjamin
agar produksi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Maka dalam persoalan teknis perlu
diperhatikan hal-hal berikut: Tindakan apa yang harus dilakukan untuk memelihara atau merawat peralatan yang ada, dan untuk memperbaiki atau meresparasi mesin-mesin atau peralatan yang rusak, Alat-alat atau komponen-komponen apa yang dibutuhkan dan harus disediakan agar tindakan-tindakan pada bagian pertama diatas dapat dilakukan. Jadi, dalam persoalan teknis ini adalah bagaimana cara perusahaan agar dapat mencegah ataupun mengatasi kerusakan mesin yang mungkin saja dapat terjadi, sehingga dapat mengganggu kelancaran proses produksi. Persoalan ekonomis Dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan disamping persoalaan teknis, ditemui pula persoalan ekonomis.
Persoalan ini menyangkut bagaimana usaha yang harus dilakukan agar kegiatan
pemeliharaan yang dibutuhkan secara teknis dapat dilakukan secar efisien. Jadi yang ditekankan pada persoalan ekonomis adalah bagaimana melakukan kegiatan pemeliharaan agar efisien,
dengan memperhatikan besarnya biaya yang terjadi dan tentunya alternative tindakan yang
dipilih untuk dilaksanakan adalah yang menguntungkan perusahaan.
Adapun biaya-biaya yang terdapat dalam kegiatan pemeliharaan adalah biaya-biaya
pengecekan, biaya penyetelan, biaya service, biaya penyesuaian, dan biaya perbaikan atau
resparasi. Perbandingan biaya yang perlu dilakukan antara lain untuk menentukan: Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) atau pemeliharaan korektif (Corrective maintenance) saja. Dalam hal ini biaya-biaya yang perlu diperbandingkan adalah: Jumlah biaya-biaya perbaikan yang diperlukan akibat kerusakan yang terjadi karena tidak adanya pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance), dengan jumlah biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan yang
diperlukan akibatkerusakan yang terjadi walaupun telah diadakan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance), dalam jangka waktu tertentu.
Jumlah biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan yang akan dilakukan terhadap suatu
peralatan dengan harga peralatan tersebut, Jumlah biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dibutuhkan oleh suatu peralatan dengan jumlah kerugian yang akan di hadapi apabila peralatan tersebut rusak dalam operasi produksi, Peralatan yang rusak diperbaiki dalam perusahaan atau di luar perusahaan. Dalam hal ini biaya-biaya yang perlu diperbandingkan adalah jumlah biaya
yang akan dikeluarkan untuk memperbaiki peralatan tersebut di bengkel perusahan sendiri
dengan jumlah biaya perbaikan tersebut di bengkel perusahaan lain.
Disamping perbandingan kualitas dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaannya, Peralatan yang rusak diperbaiki atau diganti. Dalam hal ini biaya-biaya perlu
diperbandingkan adalah: Jumlah biaya perbaikan dengan harga pasar atau nilai dari peralatan tersebut, Jumlah biaya perbaikan dengan harga peralatan yang sama di pasar. Dari keterangan di atas, dapatlah diketahui bahwa walaupun secara teknis pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) penting dan perlu dilakukan untuk menjamin bekerjanya suatu mesin atau peralatan. Akan tetapi secara ekonomis belum tentu selamanya pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) yang terbaik dan perlu diadakan untuk setiap mesin atau peralatan. Hal ini karena dalam menentukan mana yang terbaik secara ekonomis.
Apakah pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) ataukah pemeliharaan
korektif (Corrective Maintenance). Harus dilihat faktor-faktor dan jumlah biaya yang akan terjadi. Disamping itu harus pula dilihat, apakah mesin atau peralatan itu merupakan strategic point atau critical unit dalam proses produksi ataukah tidak, jika mesin atau peralatan tersebut merupakan strategic point atau critical unit, maka sebaiknya di adakan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) untuk mesin atau peralatan itu.
Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, yang ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Keadaan tersebut menyebabkan setiap perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan , memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat dalam menghadapi perusahaan pesaing. Untuk itu, sangat diperlukan perbaikan kualitas dari dalam perusahaan untuk dapat bersaing. Perusahaan juga harus dapat menghasilkan output (baik barang
ataupun jasa) yang berkualitas serta dapat diserap dengan baik oleh para calon konsumen.
Dalam menghadapi persaingan usaha ketat, suatu perusahaan dituntut untuk bekerja sama
secara efektif dan efisien. Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahannya adalah kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan, yaitu dengan
mengoptimalkan pemanfaataan modal dan sumber daya yang dimiliki, sedangkan keuntungan hanya dapat diraih jika aktivitas perusahaan dapat berjalan secara efisien.
Seiring dengan perkembangan dunia industri yang semakin kompleks. Maka akan
menimbulkan berbagai macam masalah dalam perusahaan. Diantaranya mengenai masalah
perencanaan dalam produksi, penjadwalan produksi dalam produksi, kelancaran system
produksi, dan penggunaan sumber daya yang optimal. Sistem produksi yang baik adalah
sistem produksi yang dapat membawa perusahaan kepada kesuksesan. Karena dengan
terciptanya sistem produksi yang baik, perusahaan mampu menghasilkan suatu tingkat produksi yang efektif, efisien, dan produktif dalam upaya memenuhi permintaan pasar. Dengan terciptanya hal tersebut, maka pada akhirnya kegiatan produksi akan menghasilkan suatu keuntungan maksimal dan minimasi biaya bagi perusahaan dari penggunaan sumber daya yang optimal.
Perusahaan perusda adalah percetakan yang dirintis oleh 2 orang yang berpengalaman
dalam bidangnya masing – masing. Perusahaan ini Berdiri pada Tahun 2016 yang teletak di
Kec.tababu.Kab Kolaka Timur. Seiring dengan berjalannya waktu perusahaan ini sempat berhenti berproduksi dan kembali beroperasi selama 2 bulan Sedangkan untuk mendatangkan konsumen perusda menggunakan strategi promosi pada social media ataupun media cetak.
CV. Printing pencetakan Merah putih Kolaka timur adalah pencetakan yang di rintis oleh 2 orang yang berpengalaman dalam bidangnya masing-masing beliau adalah Gede Santra dan Gede Andika. berdiri pada tahun 2016 di jl. Poros rate-rate-ladonggi Kel.Tababu kec.Tirawuta-Koltim setelah lambat laun berjalan dan di latarbelakangi ingin menjadi perusahaan yang lebih besar dan
bermanfaat bagi orang lain, serta membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. pada awal
berdiri CV. Printing pencetakan merah putih belum di kenal banyak orang namun pelan tapi pasti
CV. Printing pencetakan merah putih membuktikan diri sebagai pesaing bisnis yang tdk bisa di remehkan, puncaknya pada tahun 2018 CV. printing pencetakan merah putih mulai di kenal banyak orang karena kualitas, ketepatan waktu dan tangung jawab terhadap kerusakan, maka para konsumen percaya masalah cetakan pada CV. printing pencetakan merah putih. dan Printing pencetakan merah putih ini bukan milik pribadi tetapi milik perusahaan daerah (PERUSDA).
PENUTUP
Kesimpulan : Sebagai penutup dari pokok pembahasan tentang proses produksi CV.Printing percetakan merah putih, maka dapat disimpulkan dari uraian proses produksi cetak pada CV. Printing percetakan merah putih adalah. Dalam melakukan kegiatan proses produksi cetak, CV .Printing percetakan merah putih menggunakan jenis proses produksi terus-menerus, yaitu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksinya.CV. Printing percetakan merah putihjuga mempunyai keunggulan dibandingkan perusahaan lain yaitu mempunyai jasa cetak.
Dalam melakukan proses produksinya, CV. Printing percetakan merah putih terkadang juga mengalami kendala, yaitu keterlambatan pengiriman bahan baku, operator produksi yang
berhalangan hadir, dan kerusakan mesin secara mendadak sehingga mengakibatkan proses
produksi terganggu. Walapun begitu, CV. Printing percetakan merah putih mempunyai solusi untuk mengatasi kendala tersebut sehingga proses produksi berjalan dengan baik.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diambil, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Perusahaan diharapkan untuk selalu untuk memantau jumlah stok bahan baku maupun bahan penunjang cetak agar pada saat proses produksi berlangsung tidak mengalami hambatan.
2. Perusahaan diharapkan lebih memperhatikan pemeliharaan terhadap mesin-mesin produksi
dengan melalukan maintenance setidaknya 1 bulan sekali agar kondisi mesin terjaga dan proses produksi tidak terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi (Pencapaian Sasaran Organisasi
Berkesinambungan). Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bateman, Thomas S. Dan Scott A. Snell. 2014. Manajemen. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Erni, T. S. & Kurniawan, Saefullah. Pengantar Manajemen. Jakarta, Kencana Prenada Media
Group.
Fahmi, Irhami. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Gitosudarmo, Indriyo. 2007. Manajemen Operasi. Edisi 3. Yogyakarta : BPEE-
YOGYAKARTA.