Ketgam : Toko Roti Wina Bakery |
Dosen Pengampu : SUDARNICE, S.Pd.,M.M.,CHRMP
KELOMPOK 8
EKI NURSAFITRI (191921285)
NISA KURNIA (191921310)
RESTIKA RINANDA (191931394)
ANNISA AURELIA AZSAHRA (191921279)
NURUL AENI (191931388)
Abstrak
Dalam meningkatkan suatu produktivitas dan mempertahankan mutu yang sudah baik maka sangatlah penting untuk memperhatikan proses pemeliharaan atau maintenance peralatan kerja. Salah satu hal yang mendukung kegiatan kelancaran operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Pemeliharaan mesin yang tidak tepat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas dan efisiensi mesin dan alat kerja.
Toko Roti Wina Bakery adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dengan pembuatan roti dan cake. Perawatan pada mesin sangat memengaruhi dalam pemenuhan kegiatan produksi harian.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara sistem pemeliharaan pada toko roti Wina Bakery. Penelitian ini menggunakan metode kualitiatif dimana data dikumpulkan dengan teknik wawancara. Wawancara dengan cara tanya jawab kepada responden, mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan data yang diperlukan. Hasil penelitian yang dicapai adalah mengetahui sistem perawatan pada mesin mixing dengan upaya perawatan yang dilakukan oleh Wina Bakery. Wina Bakery menggunakan jenis perawatan mesin preventive maintenance.
Pendahuluan
Maintenance atau perawatan suatu mesin merupakan kegiatan yang sangatlah penting. Karena harus dilakukan secara berulang dan terjadwal, dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama seperti keadaan awal ketika mesin melakukan proses produksi. Mesin menjadi sektor yang sangat penting dalam proses produksi di setiap perusahaan. Maka interval waktu proses penggantian komponen dan perawatan mesin harus dijadwalkan secara lebih bijak.
Setiap perusahaan pasti memiliki target untuk membuat perusahaan nya lebih maju dan lebih baik, hal ini dapat dilakukan dengan banyak cara seperti fokus dalam penjualan produk yang telah diproduksi. Dalam menghasilkan sebuah produk maka diperlukannya peran mesin untuk membantu manusia agar produk yang dibuat dapat sesuai dengan standar yang diinginkan.
Ketgam : Mizer |
Seiring berjalannya seperti manusia, kondisi mesin dan peralatan akan mengalami penurunan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya. Selain masalah umur mesin sebagai faktor internal, ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan mesin dalam bekerja. Beberapa faktor antara lain kesalahan dalam menjalankan mesin, penginputan bahan baku yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dan juga penyebab lainnya yang mengakibatkan mesin tersebut tidak dapat bekerja seperti keadaan normal.
Dengan berjalannya waktu maka mesin yang digunakan dalam produksi akan mulai timbul masalah atau yang juga bisa disebut downtime pada proses produksi. Pada suatu perusahaan pasti memiliki masalah downtime pada mesin, hal ini dapat dikarenakan mesin kurangnya perawatan, tidak dilakukan nya pengecekan secara berkala.
Wina Bakery merupakan salah satu industry yang berlokasi di Jl. Pahlawan, Watuliandu, Kolaka yang bergerak dibidang makanan yang memproduksi berbagai aneka jenis roti dan cake. Pendiri usaha Wina bakery ini adalah Ibu Tri yang awalnya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Namun karena kecintaannya pada roti, Ibu Tri berniat untuk membuka usaha Bakery dan ingin menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitarnya.
Pada bulan juni tahun 2006 pertama kali membuka usahanya dalam bentuk home industri. Namun berkat kerja keras dan keinginan yang kuat serta konsistensi ibu Tri dan para karyawannya mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan di sukai oleh masyarakat. kembali kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan kapasitas perubahan tersebut.
Ketgam : Meja Adonan |
Pada dasarnya manusia memiliki potensi dasar dan kemampuan yang idealnya akan terus menerus berkembang apabila diasah secara berkelanjutan. Permasalahan pada Wina Bakery seringkali terjadi adanya penurunan performa mesin pada proses produksi di mesin utama yaitu mixing untuk memproduksi berbagai macam roti.
Apabila terjadi kerusakan pasti berpengaruh pada jumlah target produksi yang telah ditentukan, tentu hal ini sangat merugikan bagi perusahaan karena selain tidak mencapainya target produksi. Maka tindakan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pemeliharaan peralatan kerja dan peningkatan kualitas produk. Untuk melakukan pemeliharaan yang tepat maka perlu mengetahui persentase tingkat kinerja peralatan produksi agar dapat melakukan pemeliharaan yang baik dan tepat.
Menurut Assauri (2008, p134), maintenance merupakan kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dengan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan supaya tercipta suatu keadaan operasional produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Secara umum maintenance dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga suatu produk atau sistem tetap berada dalam kondisi yang aman, ekonomis, efisien, dan pengoperasian yang optimal. Aktivitas pemeliharaan dalam perusahaan sangat diperlukan karena:
- Setiap peralatan mempunyai umur penggantian (useful life) dimana suatu saat dapat mengalami kegagalan atau kerusakan.
- Kerusakan (failure) dari suatu peralatan atau mesin tidak dapat diketahui secara pasti.
- Manusia selalu berusaha untuk meningkatkan umur penggunaan dengan melakukan pemeliharaan (maintenance).
Ketgam : Open Gas |
Pemeliharaan (maintenance) berperan penting dalam kegiatan produksi dari suatu perusahaan yang menyangkut kelancaran dan kemacetan produksi, volume produksi, serta agar produk dapat diproduksi dan diterima konsumen tepat pada waktunya (tidak terlambat) dan menjaga agar tidak terdapat sumber daya (mesin dan karyawan) yang menganggur karena kerusakan (breakdown) pada mesin sewaktu proses produksi sehingga dapat meminimalkan biaya kehilangan produksi atau bila mungkin biaya tersebut dapat dihilangkan.
Selain itu pemeliharaan yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan, nilai investasi yang dialokasikan untuk perlatan dan mesin dapat diminimasi, dan pemeliharaan yang baik juga dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan mengurangi waste.
Manajemen pemeliharaan (maintenance management) menurut Supandi (1995, p15) adalah pengorganisasian perawatan untuk memberikan pandangan umum mengenai perawatan fasilitas produksi. Dalam usaha menjaga agar setiap peralatan dan mesin dapat digunakan secara kontinu untuk berproduksi, maka kegiatan pemeliharaan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Secara kontinu melakukan pengecekan (inspection)
Secara kontinu melakukan pelumasan (lubricating)
Secara kontinu melakukan perbaikan (reparation)
Melakukan penggantian spare-part.
Tujuan Perawatan (maintenance)
Kegiatan perawatan peralatan dan fasilitas mesin tentu memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama dari fungsi perawatan adalah (Corder : 03)
1. Memperpanjang usia kegunaan asset.
2. Menjamin ketersediaan peralatan dan kesiapan oprasional perlengkapan serta peralatan yang dipasang untuk kegiatan produksi.
3. Membantu mengurangi pemakaian atau penyimpanan diluar batas serta menjaga modal yang ditanam selama waktu yang ditentukan.
4. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.
5. Menekan tingkat biaya perawatan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien.
6. Memenuhi kebutuhan produk dan rencana produksi tepat waktu.
7. Meningkatkan keterampilan para supervisor dan operator melalui kegiatan pelatihan yang diadakan.
8. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.
Metode Pengumpulan Data
Data primer yaitu melalui wawancara (interview) yakni menganalisis data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan serta alat-alat pendukung seperti perekam suara. Dan pastinya melakukan pengamatan langsung dengan cara mengunjungi langsung perusahaan.
Data sekeunder yaitu data dari sumber yang lain sebagai tambahan informasi. Beberapa sumber data sekunder adalah buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta situs atau sumber lain yang mendukung.
Hasil dan Pembahasan
Toko Wina Bakery merupakan industri yang bergerak dalam bidang makanan yang memproduksi jenis roti seperti roti isi keju, isi coklat, dan kacang ijo. Dan jenis roti lainnya seperti pizza dan kue tar. Wina bakery berdiri pada tahun 2006 dibulan juni dengan target pasar kalangan menengah kebawah.
Sistem Perawatan Mesin
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada toko Wina Bakery, dapat disimpulkan bahwa sistem perawatan mesin yang dilakukan kedalam kegiatan preventive maintenance. Preventive maintenance merupakan perawatan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tak terduga dan menemukan kondisi awal yang dapat menyebabkan peralatan produksi mengalami kerusakan. Tujuan dilakukannya kegiatan perawatan ini adalah untuk mengurangi breakdown pada mesin.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, responden mengatakan bahwa mengapa melakukan service tahunan, karena kebetulan alat yang digunakan untuk service di daerah kolaka ini masih kurang dan hanya ada satu tempat dan biayanya juga lumayan mahal.
Namun masih terdapat sistem perawatan breakdown maintenance pada beberapa komponen pada mesin mixer roti Wina Bakery.
Upaya Perawatan Mesin Wina Bakery
Setelah menetapkan kategori perawatan mesin yang dilakukan oleh Wina Bakery, selanjutnya akan diuraikan upaya-upaya perawatan yang dilakukan oleh Wina Bakery.
Upaya perawatan mesin mixing pada Wina Bakery adalah sebagai berikut:
a. Pemberian oli mesin minimal 1 tahun sekali untuk mengurangi keausan mesin.
b. Servis mesin dilakukan minimal 2 tahun sekali. Hal ini dilakukan juga sesuai dengan instruksi dari pihak penjual mesin mixing.
c. Bowl dibersihkan ketika telah selesai melakukan kegiatan produksi. Caranya dengan mencuci bowl hingga sisa adonan yang melekat pada bowl hilang. Bowl patah terjadi karena kelalaian operator yang salah memasukkan takaran bahan baku sehingga melebihi kapasitas.
d. Bejana tempat adonan diaduk dibersihkan dengan cara dicuci hingga sisa adonan hilang dan bersih.
Untuk perawatan pada alat-alat seperti Loyang mixer, oven gas dan meja adonan tidak ada perawatan khusus, tetapi selalu di bersihkan setiap habis produksi dengan cara dilap-lap atau dicuci setelah itu dikeringkan dan didiamkan lalu disimpan ke tempat semula.
Kesimpulan
Maintenance atau perawatan suatu mesin merupakan kegiatan yang sangatlah penting. Karena harus dilakukan secara berulang dan terjadwal, dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama seperti keadaan awal ketika mesin melakukan proses produksi.
Wina Bakery merupakan home industry yang menghasilkan berbagai macam jenis roti. Wina Bakery setiap harinya melakukan banyak produksi, sehingga dalam menjalankan aktivitas produksinya melibatkan mesin, tenaga kerja dan bahan baku yang sama. Dan untuk menjaga fasilitas mesin-mesinya agar bisa digunakan terus menerus untuk produksi maka Wina Bakery menerapkan pemeliharaan mesin yaitu pembersihan secara rutin atau tiap habis produksi dan pastinya melakukan service tahunan pada mesin utama yaitu mixing.
Saran
Sebaiknya untuk Toko Wina Bakery lebih memperhatikan lagi sistem perawatan pada
mesin mixer dan peralatan lainnya secara rutin untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Rosnani. (2007). Sistem Produksi. Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta
Putra, Boy Isma. Evaluasi Manajemen Perawatan Dengan Metode Reliability Centered
Maintenance II (RCM II) pada Mesin Danner 1.3 Di PT. X. Jurnal. Sidoarjo : Jurusan
Teknik Industri Universitas Muhammadyah Sidoarjo
Sodikin, Imam. (2008). Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik dan
Komponen Mekanik yang Optimal pada Mesin Excavator Seri PC 200-6 Dengan
Pendekatan Model Jordine. Jurnal Teknologi, Volume 1, Nomor 2.
Tasidjawa, Brostito. Sianturi Gabriel. Analisis Sistem Perawatan Mesin Rajut Bundar di PT
Triloka Bandung. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
Tisnowati, Henni. Hubeis, Musa. Hardjimidjojo, Hartrisari. (2008). Analisis Pengendalian
Mutu Produksi Roti (Kasus PT. AC. Tangerang). Jurnal MPI Volume 3, Nomor 1.
Wahjudi, Didik. Tjitro, Soejono. Soeyono, Rhismawati. (2009). Seminar Nasional Teknik
Mesin IV (Studi Kasus Peningkatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Melalui
Implementasi Total Productive Maintenance (TPM). Surabaya : Jurusan Teknik Mesin
Universitas Kristen Petra.