Ketgam : SMAN 1 Mawasangka
Sebelum masuk ke
pembahasan, tugas ini disusun oleh, Rani Irawan, Muh Rikman, Citra, Zatia, Andini, Dewi Santika, Riski Efrendy
Forechasting
atau peramalan merupakan prediksi atau memperkirakan tentang sesuatu hal yang
kemungkinan besar terjadi dimasa yang akan datang, yang menjadi acuan dalam
pembuatan atau penetapan rencana strategis guna meminimalisir resiko atau
kesalahaan agar tujuan yang ditetapkan sebelunya dapat tercapai dengan baik.
Umumnya forechasting sendiri sering digunakan dalam dunia bisnis, untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
dengan melakukan prediksi terkait hal-hal yang mungkin terjadi dimasa
depan dan dapat mempengaruhi tercapainya target bisnis misalnya mulai dari memprediksi
penjualan, kondisi lingkungan, sampai dengan target pasar yang ingin dituju dan
lain sebgainya.
Dalam
pengamatan yang kami lakukan mengenai penerapan peramalan, kami memilih SMA
NEGERI 1 MAWASANGKA sebagai lokasi pengamatan. Untuk membuktikan bahwa peran
peramalan bukan hanya semata-mata digunakan dalam dunia bisnis saja, melainkan
semua hal yang berkaitan dengan prediksi tentang masa depan. Ternyata di SMA
NEGERI 1 MAWASANGKA sendiri juga memposisikan peramalan sebagai hal yang sangat
penting dalam mencapai keberhasilan sekolah.
Dari pengamatan yang kami
lakukan di SMA N 1 MAWASANGKA saat ini menerapkan peramalan dalam 2 hal :
1. Ingin
mengetahui jumlah siswa yang akan mendaftar di tahun 2022, apakah mengalami
peningkatan atau penurunan.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang kami lakukan, pihak sekolah menggunakan peramalan jangka
menengah untuk merealisasikan hal tersebut, dengan melakukan beberapa persiapan
seperti pembenahan lingkungan sekolah, peningkatan fasilitas sekolah yang lebih
memadai, serta menonjolkan prestasi sekolah dan lain sebagainya. Dari
penelitian yang kami lakukan menggunakan metode kualitatif, bahwa di tahun 2022
jumlah siswa baru yang akan mendaftar di SMA N 1 MAWASANGKA akan mengalami
peningkatan karena pergantian kepalah sekolah baru, yang menjadikan sekolah
tersebut menjadi lebih baik dan mampu merealiasikan semua tujuan sekolah serta
menciptakan program-program baru yang dapat meningkatkan kualitas sekolah
sehingga banyak calon siswa baru yang tertarik untuk menjadi bagian dari
sekolah tersebut. Hal ini didukung dengan pernyataan dari beberapa pihak
sekolah yaitu guru-guru dan siswa-siswa di SMA N 1 MAWASANGKA.
2. Penerapan SIMLA(sistem informasi manajemen sekolah
berbasis teknologi) yang semua aktifitas sekolah sebisah mungkin dilakukan
dengan melibatkan teknologi, mulai dari proses absensi siswa atau guru,
pelaksanaan ujian siswa, rekapan data-data penting sekolah sampai dengan proses
kegiatan yang berkaitan dengan perpustakaan bisa dilakukan melalui akun SIMLA.
Pihak sekolah menerapkan peramalan dalam program SIMLA agar bisa mengetahui kebutuhan
apa yang harus dipersiapkan kedepannya guna meminimalisir hambatan-hambatan
yang dapat menghalangi tercapainya program tersebut. Berdasarkan pengamatan
yang kami lakukan, pihak sekolah SMA N 1 MAWASANGKA lagi-lagi menggunakan
peramalan jangka menengah, dimana persiapan yang dilakukan dalam program ini
kurang dari 6 bulan. Adapun metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif
karena melibatkan data-data sekolah mulai dari data siswa, guru dan data-data
penting lainnya yang memang sangat diperlukan dalam tercapainya program
tersebut. Dalam persiapan yang dilakukan, pihak sekolah menyediakan beberapa
komputer dan memastikan sebagian besar siswa-siswanya memiliki handphone yang
dapat digunakan sebagai media dalam menjalankan program tersebut. Selain itu
pihak sekolah juga mempersiapkan teknisi handal yang memiliki pengalaman lebih
dibidang tersebut untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi seperti
akun yang tiba-tiba eror atau data-data yang tiba-tiba menghilang.
Jadi berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan
tentang penerapan peramalan di SMA N 1 MAWASANGKA, bahwa peramalan memiliki
cakupan yang sangat luas atau tidak hanya fokus pada ruang lingkup bisnis saja
melainkan semua aktifitas yang melibatkan prediksi dimasa depan. Yang jika kita
berpatokan pada definisi awal di paragraf pertama, peramalan dijadikan sebagai
acuan dalam pembuatan rencana. Artinya setiap proses perencanaan yang dilakukan
sebelumnya, pasti melibatkan yang namanya peramalan.