Hasrul (Ketua Forum UMKM Koltim) |
Koltim, Koltim - News. Com - Kebijakan pemerintah menetapkan minyak goreng satu harga tentu membawa angin segar bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM. Namun aneh bin ajaib, minyak goreng jadi langka dan kalaupun ada, harganya sangat mahal.
Akibatnya, banyak pelaku UMKM yang menjerit karena susah mendapatkan minyak goreng yang notabene sebagai bahan utama dalam pembuatan produk mereka.
Ketua Forum UMKM Koltim, Hasrul, berharap kepada pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan minyak yang terjadi belakangan ini khususnya di Kabupaten Kolaka Timur.
Menurutnya, kondisi ini dapat menyebabkan inflasi kalau tidak segera diatasi. Mengingat kelangkaan minyak goreng yang menyebabkan harganya naik hingga 3 kali lipat itu dapat memicu kenaikan harga barang-barang lainnya.
"Kami harap agar TPID bisa turun sidak ke pasar dan beberapa distributor yang ada di Koltim untuk memastikan tidak ada pihak yang bermain", harapnya
Lebih lanjut, Hasrul mengungkapkan bahwa saat ini dirinya menerima banyak keluhan dari pelaku UMKM yang tidak dapat lagi berproduksi secara normal bahkan beberapa tercancam gulung tikar.
Sementara itu pemilik usaha Al Aghis, UMKM asal Koltim yang memproduksi keripik ketela asal Lambandia mengaku, ia menggunakan minyak goreng hingga 60 liter per hari, jika harga minyak goreng masih 30.000 per liter, dirinya berencana stop produksi untuk sementara waktu.
Editor : M.I.A