Program ICARE Kemandirian Ekonomi Petani. Foto (Istimewa)
Kendari, Koltimnews.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian melaksanakan kerjasama dengan World Bank dalam Program ICARE (Integrated Corporation of Agricultural Research, Development and Empowerment) atau Program Korporasi, Penelitian, Pengembangan, dan Pemberdayaan Pertanian Terpadu.
Program ICARE mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian
Proyek yang dirancang untuk mendukung penguatan rantai nilai di beberapa gugus kawasan pertanian juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas kelembagaan bagi para pemangku kepentingan di sektor pertanian.
Proyek ICARE bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan sektor publik maupun swasta untuk mewujudkan pertanian dan rantai nilai yang cerdas di lokasi sasaran proyek. Proyek ini juga didesain untuk menghadirkan dukungan terpadu dan bersifat spesifik-lokasi dalam upaya mengembangkan model rantai nilai yang baik di kawasan pertanian terpilih untuk membantu petani beradaptasi secara lebih baik terhadap perubahan iklim, serta mengurangi jejak karbon di beberapa rantai nilai terpilih.
ICARE ini, imbuh Rustan, bertujuan untuk mendukung pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif. Selain itu, ICARE juga mengarah pada modernisasi, digitalisasi, dan adopsi konsep pertanian modern dan digital di tingkat petani.
Program ICARE atau Integrated Coorporation Agriculture Resources Empowerment, diharapkan dapat membantu kemandirian petani di Koltim.
Syahrul Yasin Limpo (SYL) Menteri Pertanian mengatakan saat ini memprioritaskan lima bidang utama untuk mendukung pengembangan sistem pangan, yaitu peningkatan produktivitas, diversifikasi, logistik, modernisasi pertanian, serta promosi ekspor.
“Kementan saat ini berfokus pada percepatan transformasi sektor pertanian dengan memperkuat teknologi dan pendekatan digital di bidang pertanian dan sistem pangan. Proyek ini akan mencakup semua aspek tersebut, dan membantu dalam membangun lebih banyak entitas perusahaan dalam usaha-usaha pertanian sehingga memungkinkan mereka untuk menjadi bisnis modern,”kata SYL.
Hal ini, disampaikan Asisten 2 Setda Koltim Dr Ir Idarwaty MM, atas nama Bupati Koltim, saat membuka Workshop koordinasi, sosialisasi, dan launching program ICARE di Sultra, yang bertempati di Kota Kendari 13-14 Juli 2023.
Ia menyampaikan, program ICARE, merupakan investasi, dimana dengan terwujudnya kemandirian korporasi petani, diharapkan dapat mendongkrak perekonomian petani dalam satu kawasan.
Korporasi yang akan dibentuk kata Idarqaty, nantinya yang akan menggerakkan stakeholder dan sumber pendanaan lainnya. Disebutkannya, BPISP dengan kegiatan ICARE, dapat menjadi model penerapan standar instrumen yang akan menjadi percontohan bagi BPISP lainnya.
Untuk diketahui, semua kepala BPISP pelaksana kegiatan ICARE, wajib memonitor dan mengevaluasi secara intens kegiatan ICARE sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Kepala Dinas Pertanian Koltim Lasky Paemba mengatakan bahwa agar semua komponen yang melaksanakan Program I-CARE bersinergi dengan baik supaya program tersebut dapat berdayaguna bagi petani di Kalimantan Barat dan dapat berlanjut dimasa yang akan datang.
"Mengacu pada tujuan dilaksanakannya program I-CARE yaitu mengembangkan system produksi pertanian, diversifikasi dan rantai nilai produk pertanian yang inklusif dikawasan/lokasi pertanian terpilih untuk mendukung kemandirian pangan berkelanjutan melalui kegiatan dan pemberdayaan teknologi dan inovasi secara integrative dan kolaboratif yang tentunya sangat membantu Pemerintah Kolaka Timur dalam mewujudkan kemandirian pangan berkelanjutan,”ujarnya